Virtual Class
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran. Meskipun banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran menggunakan sistem elearning cenderung sama bila dibanding dengan pembelajaran konvensional atau klasikal, tetapi keuntungan yang bisa diperoleh dengan e-learning adalah dalam hal fleksibilitasnya.
Ada beberapa rincian apa yang harus dilakukan Dosen dan Mahasiswa dalam sistem virtual class:
Yang dilakukan Dosen :
* Pembukaan kelas disini dosen memberikan instruksi kepada mahasiswa untuk melakukan absen.
* Penutupan kelas.
* Presentasi dengan video streamming .
* Upload dan download materi perkuliahan yang akan diberikan.
* Membuat soal ujian, model soal diserahkan sepenuhnya kepada dosen pengajar.
* Memeriksa jumlah mahasiswa yang hadir atau mengikuti virtual class ini.
* Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa dengan menggunakan microphone atau lewat chatting.
* Memberikan tugas yang menunjang materi yang dibawakan.
* Diskusi melalui forum (optional).
Yang dilakukan Mahasiswa :
* Absen secara Online menggunakan web yang disediakan.
* Evaluasi dalam bentuk Online.
* Berinteraksi dengan dosen secara audio visual dan atau menggunakan fasilitas chatting
* Diskusi melalui forum (optional).
Ada beberapa manfaat menggunakan sistem pembelajaran E-Learning :
E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait. Melalui sistem E-learning ini para guru/instruktur/dosen dapat mengelola materi perkuliahan secara on-line, yakni: menyusun SAP, meng-upload materi perkuliahan, memberikan tugas kepada mahasiswa, menerima pekerjaan mahasiswa, membuat tes/quiz, memberikan nilai, memonitor keaktifan mahasiswa, mengolah nilai mahasiswa, berkomunikasi dengan mahasiswa melalui forum diskusi dan chat, dan lainnya.
• Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity)
• Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
• Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience)
Referensi :
http://lcc-ptc.com/index.php?option=com_content&view=article&id=182:e-learning-vs-i-learning&catid=15:berita-pendidikan&Itemid=47
http://lcc-ptc.com/index.php?option=com_content&view=article&id=182:e-learning-vs-i-learning&catid=15:berita-pendidikan&Itemid=47
http://arioadhinugroho.com/index.php?option=com_content&view=article&id=282&Itemid=166
http://arioadhinugroho.com/index.php?option=com_content&view=article&id=282&Itemid=166
Tidak ada komentar:
Posting Komentar